Pendakian Pertama Gunung Merbabu



Gunung Merbabu merupakan salah satu gunung yang berada di Pulau Jawa yang terletak diantara perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta. Gunung ini memiliki ketinggian 3142 mdpl dan menjadi salah satu gunung favorit bagi para pendaki baik pemula maupun profesional.

Beberapa waktu yang lalu saya bersama tim melakukan pendakian ke Gunung Merbabu melalui jalur pendakian via selo karena jalur ini bisa dikatakan jalur paling mudah menuju puncak Gunung Merbabu dibandingkan dengan jalur yang lain seperti Suwanting dan Wekas. Jalur pendakian ini berada di  kapupaten Boyolali, tepatnya di Desa Selo sesuai dengan namanya jalurnya.

Saya mendaki bersama tim yang terdiri dari tujuh orang, empat orang laki-laki dan tiga orang perempuan. Kami pun belum mengenal sebelumnya, kecuali satu teman yang mengajak saya bergabung dalam tim ini. Kami hanya berkenalan ketika bertemu di basecamp.

Perjalanan dari Yogyakarta menuju Jalur pendakian Gunung Merbabu via Selo ini menempuh waktu kurang lebih dua jam, melalui kulon progo, magelang, lalu sampai di Boyolali, sebenarnya bisa juga melewati Kota Yogyakarta, Sleman, Klaten  lalu sampai di Boyolali, namun jalan itu akan lebih jauh dari tempat tinggal saya di Kulon Progo.

Jika menggunakan kendaraan sendiri, khususnya roda dua, pastikan kendaraan dalam kondisi baik karena tanjakan di lereng Gung Merbabu yang menguji adrenalin. Sampai di pintu gerbang basecamp kami melakukan registrasi dan membayar sebesar 5000 rupiah per orang untuk biaya parkir dan basecamp.

Setelah beristirahat sejenak, kurang lebih pukul 9.30 kami memulai pendakian. Namun sebelumnya setelah melewati gerbang pendakian akan bertemu dengan pos registrasi. Kami berniat melakukan registrasi terlebih dahulu, namun karena prosedurnya harus melaui online dan antre kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan tanpa registrasi. Jangan ditiru ya kawan karena sebenarnya registrasi ini sangat penting untuk keamanan diri kita.

Di jalur pendakian Gunung Merbabu via Selo ini ada lima pos yang dibagi menjadi Pos I, II, III, Sabana I, dan Sabana II. Dari Pos awal tempat registrasi menuju pos I memerlukan waktu kurang lebih 2 jam, jalurnya masih terbilang mudah, landai dan tidak terlalu banyak tanjakan. Disekeliling jalur dihiasi pepohonan yang masih rindang dan tinggi. Sampai di Pos I kami beristirahat sejenak dan ternyata disana terdapat beberapa ekor monyet yang berada di pohon di sekeliling temapt kami beristirahat.

Keadaan di Pos I

Perjalanan berlanjut dari Pos I menuju Pos II, jarah dari pos I menuju Pos II ini lebih singkat dan di gtemapt kami beristirahat di pos II terdapat ulat-ulat kecil yang bergelantungan. Jalurnya masih cukup mudah dan sedikit menanjak. Waktu yang ditempuh dalam perjalanan ini kurang lebih 1,5 jam.
Perjalanan dari Pos II menuju Pos III ini lebih menantang, tanahnya adalah tanah berdebu yang jika tidak hati-hati bisa saja terpleset. Jalan menuju pos II menuju Pos III masih dihiasi pepohonan yang tinggi dan terdapat beberapa titik yang telah disedikan tali untuk membantu pendaki melewati jalur ini. Terkadang harus sedikit merangkak agar tidak terjatuh. Di pos III pemandangan sedikit berbeda, di pos ini tidak ada lagi pohon tinggi yang tumbuh, pos III dihiasi sabana yang cukup indah dan luas. Di Pos III ini pendaki disuguid panorama sabana dan Gunung Merapi yang berdiri begitu gagah, juga lautan awan yang menawan. Di Pos III, kami berheti cukup lama untuk beristirahat dan mengambil gambar tentunya. Dari pos II menuju Pos III membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam.


Pemandangan Pos 3 dari atas

Setelah puas mengambil gambar, kami melanjutkan perjalanan dari Pos III menuju ke Pos 4 atau sering disebut Sabana 1, jalannya tidak terduga, lebih memacu addrenalin daripada sebelumnya karena harus melewati jalur dengan sedikit merangkak, ternyata pemandangan di atas pun lebih luar biasa. Kanan kiri dihiasi sabana dan awan. Dari Pos III menuju  Sabana 1  membutuhkan waktu kurang lebih 1,5 jam dan kami memutuskan untuk mendirikan tenda di pos ini. Sebenarnya pendaki bisa mendirikan tenda di Pos III, Sabana 1 dan Saban 2, namun dengan berbagai pertimbangan kami memilih Sabana 1. Tidak banayk yang kami lakukan di sini, hanya sholat, memasak, makan, bersih-bersih, dan tidur karena sudah terlalu lelah. Jangan Tanya, yang ingin buang air kecil atau besar kalian harus melakukannya dengan bersembunyi di semak-semak dan lebih aman dilakukan ketika sudah gelap.

Track menuju Sabana 1

Area Camp di Sabana 1

Pagi harinya, sekitar jam 4 kami bangun, sholat subuh dan siap-siap untuk melakukan summit atau perjalanan ke puncak. Kami berangkat kurang lebih pukul 05.00 pagi, masih gelap dan dingin. Kami melakukan perjalanan ke Puncak Kentengsongo melewati Sabana 2 terlebih dahulu, lalu melewati sabana yang lebih indah di atas. Para pendaki lain sudah banyak yang melakukan perjalanan sejak dini hari. Di tengah perjalanan kami mendapatkan sunrise yang dihiasi awan. Kami mengambil gambar sejenak dan melanjutkan perjalanan menuju Puncak. Perjalanan kami ke Puncak membutuhkan waktu 2,5 jam. Sesampainya di Puncak, pemandangan sangat menakjubkan. Kita bisa melihat gunung-gunung yang ada di pulau Jawa ini yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata keindahannya. Lelah kami terbayar dengan apa yag telah disuguhkan oleh Allah dan alam.

 Suasana di Sabana 2

Area camp di Sabana 2

Perjalanan Menuju Puncak




Puncak Kentengsongo

Pemandangan saat perjalanan turun dari puncak

Demikian pengalaman pendakian pertama saya, semoga bermanfaat :)



0 Response to "Pendakian Pertama Gunung Merbabu"

Post a Comment